12 May 2008

terdiam sesaat dalam semalam

assalamuaikum wr.wb
12 mei 2008 menjelang berbuka ( bukan menjelang maghrib habisnya aku merasa gagal puasa hari ini )

ikhtiar ilmu tersampaikan dalam pesan singkat yang udah pasti aku duga sejak lama
keindahan sapa dari seorang ukhti, letih baginya, resah jiwanya, takut langkahnya
itu yang terbaca, itu yang terungkap, itu yang tersingkap
aku hanya tersnyum mengingkari kata hati, lantunka sejuta sapa penuh makna ( dasar bodoh )

17.38
waktunya berbuka n lanjutin nonton one peace, trus masih membual kata -kata
sholat maghrib tertunda dulu ( emang iamnya lagi kacau, makan dulu yang penting )
maghrib duluuuuuuuuuuuu !!! duh ibu dah teriak 2x akhirnya maghrib juga pukul 18.20 :D

20.00
dari habis isya cuman terdiam di ruang sholat,,
orang liat pasti dzikir.. hehhehe kan taat ibadah..
yg tahu lagi pegang hp baca2x pesan n main game ( dasar bodoh )

22.20
aku ndak tahu udah tertidur berapa lama.. sarung masih melekat sajadah jadi bantal ( astaghfirullah emang gini nih kalo lagi futur- kata apaan ya ini )
buat cofeemix (esoknya ibu marah2x aku habisin 7 cofeemix heheeh)
nyalain computer, niat hati mau buat tugas shortcut firefox yang diklik heheeh lagi lagi aku ndak tahu yg kulakukan, browsing sana sini akhirnya dapat senyum yg penuh inspirasi

ini nih copy pastenya

Tentang Jilbab
Seorang ikhwah baru saja menempati kostnya yang baru.
Ia sendirian di kamar melepas lelah sambil menatap langit-langit. Kesibukan menyelenggarakan training keislaman di Musholla tadi membuat ia baru bisa merebahkan badannya sekarang.
Suasana hening, karena penghuni kost lainnya sedang pulang kampung. Dari balik dinding masih sedikit terdengar percakapan Ibu pemilik kost dengan anaknya.

Anak : Bu
Ibu : Hmmm ?
Anak : BU !
Ibu : APA ?
Anak : Mmm, anu ... Saya tadi baru ikut pengajian rohis di Musholla sana itu. BU ! DENGERIN DONG !
Ibu : IYA ! Ibu ndengerin koq. Terus aja. Maaf, Ibu lagi repot nih. Susah banget masukin benang ke jarum ini sekarang. Rasanya mata ibu udah mulai rabun, 'kali ya ?
Anak : Bu !
Ibu : Apa sih ? Mau omong apa, Yang ?
Anak : Tadi, di sana seorang ustadz membahas soal jilbab. Katanya pake jilbab itu wajib. Bu, Mulai sekarang saya ma aku pake jilbab. Gimana Bu ?
Ibu : Jangan ...

Sang ikhwah tadi dari balik dinding makin menajamkan perhatian
pendengarannya.

Anak : Tapi itu perintah Allah. Kalau tidak patuh kita dosa, Bu.
Boleh ya, saya mau pake jilbab ?
Ibu : Ibu bilang JANGAN ...
Anak : GIMANA SIH IBU INI. Anaknya mau berubah jadi
baik koq malah nggak boleh. Pake jilbab itu banyak untungnya, Bu. Bisa
langsung dikenali keislaman kita, kita juga nggak akan diganggu
orang. Harga diri kita juga jadi terhormat. Gitu ... Gimana ? Boleh ya ?

Ibu : NGGAK !
Anak : Kenapa ? Atau ibu terpengaruh sama cerita Tante kali ya ? Bohong dia itu. Ustadz tadi bilang, jilbab itu bukan budaya Arab. Itu Syariat Islam. Islam yang shohih bukan sempalan. Dari dulu memang diwajibkan demikian, bukan trend baru-baru ini aja.

Ibu : Iya, iya Ibu ngerti. Tapi pokoknya JANGAN !

Anak : Jadi Ibu ngelarang saya nih... Pokoknya, Bu, saya mau tetep pake jilbab. Terserah Ibu mau bilang apa. Nggak ada ketaatan pada orang tua, kalau orang tua itu menyuruh maksiyat pada perintah Allah.
Ibu : Anak ini koq nggak ngerti amat sih. Ibu bilang jangan, jangan, JANGAN !!!

Anak : NGGAK, POKOKNYA BESOK SAYA MAU PAKE JILBAB. TITIK !
Ibu : JANGAN !
Anak : JILBAB !
Ibu : JANGAN !
Anak : JILBAB !!
Ibu : J A N G A N !!!
Anak : J I L B A A A A A A B !!!!

Sang ikhwah tadi sudah tidak dapat menahan keinginannya. Ia langsung keluar kamar, untuk bertemu ibu dan anak itu untuk membela yang menjadi keyakinannya. Tangannya sudah terangkat di depan pintu untuk mengetuk.... namun terdengar lagi kata-kata dari si ibu ...

Ibu : JANGAN JOKO, JANGAN! Kamu khan laki-
laki ....

Si ikhwah pun berlalu menjauhi pintu itu, tak jadi mengintervensi
argumentasi ibu-anak itu ...

tercatat dalam diriku " indahnya kesabaran mendengar dalam tiap langkah kehidupan"

kulirik jam dinding 00.45 ( kira2 segitulah :P)
bikin cofeemix lagi :)

bagianku terhadap kekasih cukup sudah
tiada tertahan tiada pula hanya setengah
setiap kali kutanya tentang hubungan
dia menjadi menawan karena kehormatan
aku berdiri antara cinta dan tiada
seperti berdiri diantara surga dan neraka
ditaman al-araf namanya
kadang berharap dan kadang berputus asa

apakah cinta itu ?

kubaca berulang ulang tulisan itu dari archive lama blogku ada yang mengena dihati :) entah bagian yag mana itu, "nikmatnya hidup ketika kembalikan padaNYA" itu yang terukir dihati entah jika nati sirna kembali

sampai juga aku buka lembaran2x hatiku di blog disini
http://suroto.blogspot.com/2007/06/pohon-aku-selalu-menggunakan-gambar.html

ada komentar akhwat yg cukup lama aku renungkan
aku letih aku lelah itu yang kurasa

Ass....mz qi_think..
Saat q bc ni,q ingin menangis...
krn q spt daun itu, n "ia" lksana phon itu.
Namun kisahq blm slsai, q msh ttp brthan pd phon itu, hal yg sbnrnya msh ingin q prjuangkan..q sdh mulai letih,angin pun smkin berhembus, meniupku perlahan-lahan, qmasih mcoba brthan...
Apkah kn spt crt ni pd akhrnya?
Phon itu msh ingin mnjgaq, namun ia sptnya akn membiarkanq tertiup angin. Tp q masih ingin brthan,q msih ingin mberikan topangan kehidupan (dgn mbuatkn mkanan utknya), mberi smngat...apkh q bdoh?hruskh q mnyerah dan biarkn diri ni trbw angin?
suroto said...

berikan cintamu pada seseorang yang mampu menghargai cintamu, dengan tetap dalam cintaNYA

aku tak tahu musti berkata apa, akupun merenungkan kembali komentarku itu, u tahu kini aku pun ada dilingkaran itu sekarang
aku berdiri pada angin yang berhembus, kini aku tahu n merasakan ketika masa sulit menjadi daun, karna dulu aku menajdi pohon sekarang aku menajdi anginya, haruskah aku terdiam tak berhembus bukankah itu menghentikan kehidupan? entahlah aku masih ingin menjadi peranku.

hanya mampu kukatakan pada pohon dan daun
karena aku sekarang adalah angin dan pernah jadi pohon
" pertahankan daunmu dengan kejutan dan kasih sayangmu, jaga dia pada rantingmu dengan sebuah ikatan kepastian suci yang meneduhkan. disitulah kerindangan hijau terbentuk dengan sempurna, karena daun ingin terlihat sempurna dalam SujudNYA"

"daun tidak pernah salah meski menganggap salah.. karena dia ringan terombang ambing kepongahan angin.. jadikan engkau layu kering menyatu dengan angin atau tetap hijau dalam ranting pohon adalah hal yang pasti. karena angin tak bisa berhenti bertiup"

// aku tertegun ketika aku dalam posisi yg berbeda akupun telah berubah ( membosankan)

02.30
waktunya sholat malam ( tumben rajin juga :)) )
aku tersentak berhenti dalam lamunanan
adzan shubuh telah berkumandang
hal yang pasti tak kutemui,, haruskah aku berhenti bernyanyi ?
aku terbaring tak jua beranjak
hari ini aku telat shubuh lagi meski kutahu adzan telah menanti

teringat kembali kata " keep Is simple Stupid " 23 november silam