13 May 2008

Sebagai Sunyi Puisi

sebagai sunyi puisi, pusaran dalam dir
demikian labirin, di mana jawab

sebagai cahaya
tapi di mana tepi? sepi memagutku sendiri


Kusapa Engkau Dengan Wangi Bunga
kusapa engkau, sayangku, dalam wangi bunga
dieja diri di petang hari,

ini percik kan jadi api, mengobar abadi?
atau bakar diri jadi puing menjadi

: mengabu cintaku

Sketsa Alir Waktu

demikianlah alir itu, bersama waktu
adalah butir bening dari mata,

di mana bersumber? gemericiknya sampai,
dalam kenang, menelusur pada mula, pada kata
: hati

Ada Yang Mengaduh Pada Matanya
ada yang mengaduh pada matanya, sepercik bara yang meletik, dari
sebuah entah, di pagi yang gugup

segurat resah dituliskan demikian rapi

halaman membuka halaman terbuka mata sebagai gelombang tak henti
menerjangnerjang di mana kau simpan rahasia
sebagai senyummu
rona merah di pipi tak ada jawab yang kekal

Serindu Mawar Menggambar Rerumputan
sebara asmara merekah rekah semerah mawar ditabur-tabur dialir sampai ke muara. o, sebara rindumu dilecutlecut matahari. tuangkan ke dalam gelas secoklatcoklat agar mengentalngental cerita.
pada ketukan berikutnya: tak ada anggrek di hutan. ajaib. siapa
memetik impian. seribu bulan. seputihputih anggrek menghilanghilang.
o, engkau. sepi menggambari rerumputan

Tak Ada Yang Harus Menangis Malam Ini
tak ada yang harus menangis malam ini. seperti berulang kali kita terima kekalahan dengan rendah hati. mari, ini mimpi seteguk lagi.

tak ada yang harus menangis malam ini. memang akan begini. mimpi kan menepi. kau dan aku akan pergi. melebur ke dalam sunyi. diri sendiri.


Butir Hujan
Seperti butir hujan, yang menerpa kepala dan wajahmu
Menguyupkan kenang

Jangan berlari tergesa

Ini cuma secatat pendek dari usiamu
Mungkin sebaris dari puisi, di buku hari-hari

Seperti hujan, di matamu

Sederet nasib dikekalkan sendiri
Tunduk kepada kehendak, mengguyur tak henti

Tapi sebutir hujan kuhapus, dari pipimu

Langit yang gelap, kubisiki
: jangan menangis lagi

Ditikam Kebisuan

sepi, kebisuan menikamku, dengan segala kenang
hingga malam adalah tawa meluka,
kata, menjadi ilusi, mimpi jarak merapat segera
ini malam menusuki

: diri