22 December 2013

lupa password phpmyadmin

hari ini dapet telpon dari mr perpus  ayng sekoahnya mau akreditasi
"Pak mr koord akreditasi ingin semua data dibackup dan dikonversi ke data yang baru, "  lhahhh?
emang  selama ini ndak pernah back upp??  terbayang dah kertas SOP  entah raib dimana :D..   usut punya usut ternyata server cuman jadi pajangan setelah peralihan kepengurusan ,, dah ndak tahu lagi user n passwordnya  ... dari awal serah terima nya  ndak ada!!! soo... jadi inget perkataan " serahkan urusan pada ahlinya'..  
 
 heheh akhirnya setelah telpon2 an ndak ktemu solusi akhirnya kukirim  nih artikel  ke empunya email... "ujung telpon --> nah kalo yg ini saya ngerti pakkkk :D


Artike lupa password phpmya dmin

gimana caranya agar bisa masuk ke dalam phpmyadmin padahal kita lupa password root nya???
Langkah awalnya adalah mematikan service mysqld nya dahulu, dengan command seperti ini:
    sudo /etc/init.d/mysql stop
Setelah msql berhenti, selanjutnya aktifkan kembali dengan menambahkan command –skip-grant-tables –user=root , option tersebut dipilih agar membypass (skip) proses autentifikasi, caranya dengan ketik :
    sudo mysqld_safe --skip-grant-table --user=root
Langkah selanjutnya masuk ke mysql, dengan cara ketik command :
    sudo mysql -u root
Didalam mysql inilah, kita rubah password user, disini kita menggunakan user root, dengan cara ketik :
    UPDATE mysql.user SET Password=PASSWORD('MyNewPassword') WHERE user='root';
    FLUSH PRIVILEGES;
Setelah selesai, kita restart service mysql-nya, caranya ketik :
    sudo /etc/init.d/mysql restart
Pada konfigurasi file configuration.php juga perlu disamakan password phpmyadmin yang telah diubah.

 selang 15 menit 

"pak saya juga ndak ngerti password login ke komputer server"   jadi tolong kesini aja pak   
gubrakkkkkk ...  hhh skedule molor lagi dehh.. terbayang  wajah muka2 masam  heeee

Nikmat tak terduga

"Alhamdulillah  jadi juga ...  "
Man Jadda Wa Jada..Barang siapa yg bersunggug sungguh pasti akan menuai hasilnya, sebuah kata yang mungkin sering kudengar dan kuacuhkan tanpa memaknai meski sekedar berfikir, tapi kemarin mungkin akan menjadi sebuah kejutan pola berfikir juga langkah ikhtiar, 
 ketika di tempatku pada ribet dengan sebuah aktifitas diluar  job desk (atau mungkin mereka tidak tahu apa itu, toh selama ini monitoringnya sebatas monitoring discontinued heee ) nya, tampak sebuah semangat dan ideliasme " ayo semangat , kita pasti bisa"  meski menurutku itulah ketololan yang nyata. sebuah penampakan ketidak fokusan dan betapa berantakanya sebuah manajemen.  manakala pekerjaan utama menjadi berantakan  sedang pekerjaan yang dibebankan dengan prinsip "pragmatis" menjadi pilihan yang harus diperjuangkan..  yahh tapi itulah pilihan mereka dibayar lebih untuk itu.. meski kadang muncul "kapan cairnya...."  LOL  

heheh jadi melebar ke renungan kosonng .. tapi ada hubunganya juga  selama ini dengan adanya
"penampakan ketidak fokusan dan betapa berantakanya sebuah manajemen." aku selalu  mencoba memanfaatkan itu semua untuk memenuhi rasa tidak puasku dengan membentuk schedule  jobdesk sendiri. tapi efeknya lama kelamaan aku sulit untuk tidak hadir dalam bentuk "profesionalisme" (apa meneh iki, semogabukan vickinisasi karena aku cinta bahasaku) yang  amburadul bahkan mungkin kadang menyimpang dari yang disunnahkan.. hingga tuh  mr SdM  dalam sebuah obrolan ringan mengulas apa itu amanah,  so hari itu aku berusaha back to work dan jadilah yang tampak dibawah ini.. sebuah aplikasi kecil yang dikerjakan dalam waktu lepas dhuhur hingga pulang kerja..  baru nyadar kalo aku tuh mampu kalo mau fokus dan sungguh sungguh heheeh

tapi godaan baru muncul ..  ketika ngobrol chat chit chut di ym ada temen yang dah liat demonya .. langsung "aku ambil cak!!" wuaaaaaa   timbang menimbang dibuang sayang ...  akhirnya .. 7 lembar  warna  merah dipotong makan steak hahah  menggantikan  proses transfer file dengan semua source nya..  meski akhirnya cuman megang sehari karena aku lupa bentar lagi rapotan n blom bayar spp anak yg gede  :(




dan pertanyaan nya adalah seberapa bisa aku istiqomah dengan ..... BISMILLAH


penampakan aplikasi 7 lmbar merah .. :)
aMan Jadda Wa Jada..Barang siapa yg bersunggug sungguh pasti akan menuai hasilnya. - See more at: http://corettanpenaku.blogspot.com/2013/03/sebuah-nikmat-yang-tak-terduga.html#sthash.fnC6ZlSc.dpuf
Man Jadda Wa Jada..Barang siapa yg bersunggug sungguh pasti akan menuai hasilnya. - See more at: http://corettanpenaku.blogspot.com/2013/03/sebuah-nikmat-yang-tak-terduga.html#sthash.fnC6ZlSc.dpuf
Man Jadda Wa Jada..Barang siapa yg bersunggug sungguh pasti akan menuai hasilnya. - See more at: http://corettanpenaku.blogspot.com/2013/03/sebuah-nikmat-yang-tak-terduga.html#sthash.fnC6ZlSc.dpuf
Add caption

23 October 2012

‎"Maafkan Aku Ma .... (Kisah Jamil...)"



Pada akhir tahun 2003, istri saya selama 11 malam tidak bisa tidur. Saya sudah berusaha membantu agar istri saya bisa tidur, dengan membelai, diusap-usap, masih susah tidur juga. Sungguh cobaan yang sangat berat. Akhirnya saya membawa istri saya ke RS Citra Insani yang kebetulan dekat dengan rumah saya. Sudah 3 hari diperiksa tapi dokter tidak menemukan penyakit istri saya. Kemudian saya pindahkan istri saya ke RS Azra, Bogor. Selama berada di RS Azra, istri saya badannya panas dan selalu kehausan sehingga setiap malam minum 3 galon air Aqua. Setelah dirawat 3 bulan di RS Azra, penyakit istri saya belum juga diketahui penyakitnya.

Akhirnya saya putuskan untuk pindah ke RS Harapan Mereka di Jakarta dan langsung di rawat di ruang ICU. Satu malam berada di ruang ICU pada waktu itu senilai Rp 2,5 juta. Badan istri saya –maaf- tidak memakai sehelai pakaian pun. Dengan ditutupi kain, badan istri saya penuh dengan kabel yang disambungkan ke monitor untuk mengetahui keadaan istri saya. Selama 3 minggu penyakit istri saya belum bisa teridentifikasi, tidak diketahui penyakit apa sebenarnya.

Kemudian pada minggu ke-tiga, seorang dokter yang menangani istri saya menemui saya dan bertanya, “Pak Jamil, kami minta izin kepada pak Jamil untuk mengganti obat istri bapak.” “Dok, kenapa hari ini dokter minta izin kepada saya, padahal setiap hari saya memang gonta-ganti mencari obat untuk istri saya, lalu kenapa hari ini dokter minta izin ?” “Ini beda pak Jamil. Obatnya lebih mahal dan obat ini nantinya disuntikkan ke istri bapak.” “Berapa harganya dok?” “Obat untuk satu kali suntik 12 juta pak.” “Satu hari berapa kali suntik dok?” “Sehari 3 kali suntik

“Berarti sehari 36 juta dok?” “Iya pak Jamil.” “Dok, 36 juta bagi saya itu besar sedangkan tabungan saya sekarang hampir habis untuk menyembuhkan istri saya. Tolong dok, periksa istri saya sekali lagi. Tolong temukan penyakit istri saya dok.” “Pak Jamil, kami juga sudah berusaha namun kami belum menemukan penyakit istri bapak. Kami sudah mendatangkan perlengkapan dari RS Cipto dan banyak laboratorium namun penyakit istri bapak tidak ketahuan.” “Tolong dok…., coba dokter periksa sekali lagi. Dokter yang memeriksa dan saya akan berdoa kepada Rabb saya. Tolong dok dicari” “Pak Jamil, janji ya kalau setelah pemeriksaan ini kami tidak juga menemukan penyakit istri bapak, maka dengan terpaksa kami akan mengganti obatnya.” Kemudian dokter memeriksa lagi. “ya dok.”

Setelah itu saya pergi ke mushola untuk shalat dhuha dua raka’at. Selesai shalat dhuha, saya berdoa dengan menengadahkan tangan memohon kepada Allah, -setelah memuji Allah dan bershalawat kepada Rasululloh,

“Ya Allah, ya Tuhanku….., gerangan maksiat apa yang aku lakukan. Gerangan energi negatif apa yang aku lakukan sehingga engkau menguji aku dengan penyakit istriku yang tak kunjung sembuh. Ya Allah, aku sudah lelah. Tunjukkanlah kepadaku ya Allah, gerangan energi negatif apakah yang aku lakukan sehingga istriku sakit tak kunjung sembuh ? sembuhkanlah istriku ya Allah. Bagimu amat mudah menyembuhkan penyakit istriku semudah Engkau mengatur Milyaran planet di muka bumi ini ya Allah.”

Kemudian secara tiba-tiba ketika saya berdoa, “Ya Allah, gerangan maksiat apa yang pernah aku lakukan? Gerangan energi negatif apa yang aku lakukan sehingga aku diuji dengan penyakit istriku tak kunjung sembuh?” saya teringat kejadian berpuluh-puluh tahun yang lalu, yaitu ketika saya mengambil uang ibu sebanyak Rp150,-.

Dulu, ketika kelas 6 SD, SPP saya menunggak 3 bulan. Pada waktu itu SPP bulanannya adalah Rp 25,-. Setiap pagi wali kelas memanggil dan menanyakan saya, “JaMil, kapan membayar SPP ? JaMil, kapan membayar SPP ? JaMil, kapan membayar SPP ?” Malu saya. Dan ketika waktu istrirahat saya pulang dari sekolah, saya menemukan ada uang Rp150,- di bawah bantal ibu saya. Saya mengambilnya. Rp75,- untuk membayar SPP dan Rp75,- saya gunakan untuk jajan.

Saya kemudian bertanya, kenapa ketika berdoa, “Ya Allah, gerangan maksiat apa? Gerangan energi negatif apa yang aku lakukan sehingga penyakit istriku tak kunjung sembuh?” saya diingatkan dengan kejadian kelas 6 SD dulu ketika saya mengambil uang ibu. Padahal saya hampir tidak lagi mengingatnya ??. Maka saya berkesimpulan mungkin ini petunjuk dari Allah. Mungkin inilah yang menyebabkan istri saya sakit tak kunjung sembuh dan tabungan saya hampir habis. Setelah itu saya menelpon ibu saya,

“Assalamu’alaikum Ma…” “Wa’alaikumus salam Mil….” Jawab ibu saya. “Bagaimana kabarnya Ma ?” “Ibu baik-baik saja Mil.” “Trus, bagaimana kabarnya anak-anak Ma ?” “Mil, mama jauh-jauh dari Lampung ke Bogor untuk menjaga anak-anakmu. Sudah kamu tidak usah memikirkan anak-anakmu, kamu cukup memikirkan istrimu saja. Bagaimana kabar istrimu Mil, bagaimana kabar Ria nak ?” –dengan suara terbata-bata dan menahan sesenggukan isak tangisnya-. “Belum sembuh Ma.” “Yang sabar ya Mil.”

Setelah lama berbincang sana-sini –dengan menyeka butiran air mata yang keluar-, saya bertanya, “Ma…, Mama masih ingat kejadian beberapa tahun yang lalu ?” “Yang mana Mil ?” “Kejadian ketika Mama kehilangan uang Rp150,- yang tersimpan di bawah bantal ?”

Kemudian di balik ujung telephon yang nun jauh di sana, Mama berteriak, (ini yang membuat bulu roma saya merinding setiap kali mengingatnya) “Mil, sampai Mama meninggal, Mama tidak akan melupakannya.” (suara mama semakin pilu dan menyayat hati),

“Gara-gara uang itu hilang, mama dicaci-maki di depan banyak orang. Gara-gara uang itu hilang mama dihina dan direndahkan di depan banyak orang. Pada waktu itu mama punya hutang sama orang kaya di kampung kita Mil. Uang itu sudah siap dan mama simpan di bawah bantal namun ketika mama pulang, uang itu sudah tidak ada. Mama memberanikan diri mendatangi orang kaya itu, dan memohon maaf karena uang yang sudah mama siapkan hilang. Mendengar alasan mama, orang itu merendahkan mama Mil. Orang itu mencaci-maki mama Mil. Orang itu menghina mama Mil, padahal di situ banyak orang. ...rasanya Mil. Mamamu direndahkan di depan banyak orang padahal bapakmu pada waktu itu guru ngaji di kampung kita Mil tetapi mama dihinakan di depan banyak orang. SAKIT.... SAKIT... SAKIT rasanya.”

Dengan suara sedu sedan setelah membayangkan dan mendengar penderitaan dan sakit hati yang dialami mama pada waktu itu, saya bertanya, “Mama tahu siapa yang mengambil uang itu ?” “Tidak tahu Mil…Mama tidak tahu.”

Maka dengan mengakui semua kesalahan, saya menjawab dengan suara serak,

“Ma, yang mengambil uang itu saya Ma….., maka melalui telphon ini saya memohon keikhlasan Mama. Ma, tolong maafkan Jamil Ma…., Jamil berjanji nanti kalau bertemu sama Mama, Jamil akan sungkem sama mama. Maafkan saya Ma, maafkan saya….”

Kembali terdengar suara jeritan dari ujung telephon sana, “Astaghfirullahal ‘Azhim….. Astaghfirullahal ‘Azhim….. Astaghfirullahal ‘Azhim…..Ya Allah ya Tuhanku, aku maafkan orang yang mengambil uangku karena ia adalah putraku. Maafkanlah dia ya Allah, ridhailah dia ya Rahman, ampunilah dia ya Allah.”

“Ma, benar mama sudah memaafkan saya ?” “Mil, bukan kamu yang harus meminta maaf. Mama yang seharusnya minta maaf sama kamu Mil karena terlalu lama mama memendam dendam ini. Mama tidak tahu kalau yang mengambil uang itu adalah kamu Mil.” “Ma, tolong maafkan saya Ma. Maafkan saya Ma?” “Mil, sudah lupakan semuanya. Semua kesalahanmu telah saya maafkan, termasuk mengambil uang itu.” “Ma, tolong iringi dengan doa untuk istri saya Ma agar cepat sembuh.”

“Ya Allah, ya Tuhanku….pada hari ini aku telah memaafkan kesalahan orang yang mengambil uangku karena ia adalah putraku. Dan juga semua kesalahan-kesalahannya yang lain. Ya Allah, sembuhkanlah penyakit menantu dan istri putraku ya Allah.”

Setelah itu, saya tutup telephon dengan mengucapkan terima kasih kepada mama. Dan itu selesai pada pukul 10.00 wib, dan pada pukul 11.45 wib seorang dokter mendatangi saya sembari berkata,

“Selamat pak Jamil. Penyakit istri bapak sudah ketahuan.” “Apa dok?” “Infeksi prankreas.”

Saya terus memeluk dokter tersebut dengan berlinang air mata kebahagiaan, “Terima kasih dokter, terima kasih dokter. Terima kasih, terima kasih dok.”

Selesai memeluk, dokter itu berkata, “Pak Jamil, kalau boleh jujur, sebenarnya pemeriksaan yang kami lakukan sama dengan sebelumnya. Namun pada hari ini terjadi keajaiban, kami mendapatkan bahwa istri bapak terkena infeksi

Dan kami meminta izin kepada pak Jamil untuk mengoperasi cesar istri bapak terlebih dahulu mengeluarkan janin yang sudah berusia 8 bulan. Setelah itu baru kita operasi agar lebih mudah.”

Setelah selesai, dan saya pastikan istri dan anak saya selamat, saya kembali ke Bogor untuk sungkem kepada mama bersimpuh meminta maaf kepadanya, “Terima kasih Ma…., terima kasih Ma.”

Namun…., itulah hebatnya seorang ibu. Saya yang bersalah namun justru mama yang meminta maaf. “Bukan kamu yang harus meminta maaf Mil, Mama yang seharusnya minta maaf.” 

11 June 2012

dari catatan menuju aplikasi sekolah

catatan Pertama Aplikasi Web Dengan Codeigniter..
 
Alhamdulillah, Setelah sekian lama berkutat dengan Code Igniter.. akhirnya bisa ku implemntasikan juga di Aplikasi Kesiswaan dan Keuangan di kantor.. Yah meski menurutku kurang maximal juga.. n saat ini pun belum bisa dikatakan final ..

banyak sekali bug yang musti ditambal.. tapi mungkin apalah arti "Bug" bagi mereka? ..
yang tahunya hanya pakai n beres heheheh..

tulisan ini merupakan awal dari catatanku  untuk mencoba menuliskan semua permasalahan yang ada dan juga solusinya.. hingga terbentuk system yang mungkin layak untuk "diedarkan" :D I hope


dimulai dari 
1.Data Pendaftaran (PPDB) dengan konsep one day service nya yayasan Alfirdaus
2.Baru kemudian ke aplikasi Tata Usaha (data guru, data siswa,data nilai,Absensi)
3. Aplikasi Keuangan  yang meliputi ( spp hingga pencatatan ke jurnal hingga tutup buku )
4. finalnya dari semua data di aplikasi diatas dijadikan bahan u/ SIAKAD..

Tapi maaf mungkin bisa di demokan .. saat ini baru sampai tahap 3..  dan juga blom menemukan t4 u/ demo onlinenya... :D


 ini nih rancangan scrennshootnya..