
aku dengan cintaku bagiku keindahan nyata
cintamu kau ukir dalam kelegaan nuansa, tergurat pelan mempertanyakan diri
tanyamu seperti merahasia tingkah
dimanakah aku?
dimanakah bahagia,
dimanakah langkah
aku melihat resah disilammu, kumelihat airmata lalu, senyummu kini menghiasi ceritamu
cintaku kuukir dalam kediaman, tergurat dalam lantunan kebodohan puisiku
tanyaku pada misteri illahi,
untuk apa aku disini?
sedang apa aku?
aku melihat mawarku tersenyum, terkembang, memerah dalam harumnya kasturi
rekahmu adalah ceritaku
cintamu kuat dan fasih diantara cinta padaNya
tapi cintamu lemah dan tuli diantara hakikatmu
aku dengan cintaku tak mengerti
diantara kesunyian dan keterasingan
"laa takhaf wa laa tahzan“ adakah hanya sebuah konsep