keresahan menjelma dalam sebuah keangkuhanku
kediaman tercipta dalam keruntuhan hatiku
terjelma dalam ratapan sebuah senyuman
kueja kau dengan sebuah lamunan
entah dimana kau
sebuah kata usang lenguhka suasana
"sapai aku sayang"
terkesan rintihan kah
atau keluhan tak pasti?
diamku kini bisu
acuhku tak tahu
kau resapkan kata hatiku
senyumkan sebuah rasa merindu
kutanyakan kau dari sini
"bagaimana khabarmu sayang"
lepaskan sebuah kesunyian yang kian hilang
20 November 2003
18 November 2003
sapamu dalam sunyi
hilang aku dalam tarian senja itu
senyumkan luka memerah cakrawala resah
meliukan pesona satui langkah
gundah
kutawarkan hatimu dalam langkah langkahmu
"kesunyian "
menyapa
senyumkan perih keberdosaan
dalam itikaf
lirihku denguskan perupaan wajahmu
sakitku sesakan hati
haruskah menyapamu dalam keanggunan hatiku
sekedar biaskan embun dalam kegerahan ini
pulakah mencari? kau entah dimana kini
kusamkan hatiku
resahkan aku
"istigfar "
kebersalahan untukmu
maafkan aku
senyumkan luka memerah cakrawala resah
meliukan pesona satui langkah
gundah
kutawarkan hatimu dalam langkah langkahmu
"kesunyian "
menyapa
senyumkan perih keberdosaan
dalam itikaf
lirihku denguskan perupaan wajahmu
sakitku sesakan hati
haruskah menyapamu dalam keanggunan hatiku
sekedar biaskan embun dalam kegerahan ini
pulakah mencari? kau entah dimana kini
kusamkan hatiku
resahkan aku
"istigfar "
kebersalahan untukmu
maafkan aku
20 September 2003
syair keterpanaan
kelelahanku dalam ejaan nyata
ruaskan gelisah keterpurukan kata tak mengerti
suamu satu hancurkan religiku
kudiam dalam acuh
kusapa dalam keluh
kueja tangisan semu
kejengahan itu ada
ratapan itu menyapa
kebencian itu tiba
kau terdiam
kau tenggelam
kau kini muram
sujudku ...
ketika senja itu hadirkan warna pucat
goresan tinta cakrawala diujung pusara
temaram dalam kesuraman
raih syair-syair keterpanaan
kesunyian sesakan sebuah pesona
"kebodohan"
ruaskan gelisah keterpurukan kata tak mengerti
suamu satu hancurkan religiku
kudiam dalam acuh
kusapa dalam keluh
kueja tangisan semu
kejengahan itu ada
ratapan itu menyapa
kebencian itu tiba
kau terdiam
kau tenggelam
kau kini muram
sujudku ...
ketika senja itu hadirkan warna pucat
goresan tinta cakrawala diujung pusara
temaram dalam kesuraman
raih syair-syair keterpanaan
kesunyian sesakan sebuah pesona
"kebodohan"
13 September 2003
sepi hati
tepian hati yang kian terbengkalai sepi
merisaukan tawa kata tak berucap penuh sepi
tarian pesona begitu terwujud dalam kehampaan diri
merasuk dalam keengganan setiap imaji
hadirmu sepi langkahmu tak pasti
satui langkah hadirkan setiap keletihan
seindah samar bayangmu
ketika hadir dalam pelukan resahku
hasratku terkuak bangkitkan keluhku
kau entah dimana kini
saat suakan kejengahan
hadirmu hadir dalam ketenanganku
semburatmu warnai senja dilangitku
merah terbakar dalam sebuah keindahan
tergoreskan
terlukiskan semua perupaan yang temaram
sedihku kini
senyumku kini
tawaku kini
milikmu sepi
NB: resapan hatiku kini, aku sendiri tak mengerti
merisaukan tawa kata tak berucap penuh sepi
tarian pesona begitu terwujud dalam kehampaan diri
merasuk dalam keengganan setiap imaji
hadirmu sepi langkahmu tak pasti
satui langkah hadirkan setiap keletihan
seindah samar bayangmu
ketika hadir dalam pelukan resahku
hasratku terkuak bangkitkan keluhku
kau entah dimana kini
saat suakan kejengahan
hadirmu hadir dalam ketenanganku
semburatmu warnai senja dilangitku
merah terbakar dalam sebuah keindahan
tergoreskan
terlukiskan semua perupaan yang temaram
sedihku kini
senyumku kini
tawaku kini
milikmu sepi
NB: resapan hatiku kini, aku sendiri tak mengerti
07 September 2003
pesona dalam diam
tenangnya diam dalam sebuah kebungkaman suram
hilangkan letihku ruaskan sebuah pesona keacuhan sesaat
sesakan sebuah perupaan terbata
terukir dalam sebuah kejengahan
kesendirian terbalut dengan sebuah kelangkaan kata
rasai sebuah ketafakuran diri
hadirku untukmu dalam pelarian yang tak pasti
terucap maafku dalam keacuhan imaji
serasa angin kediaman ruaskan hati
resahkan seluruh sendi perupaan diri
senyumku terbaca sepi
tawaku ruaskan sunyi
langkahku hentakan cerita letih
ucapmu dalam sayu yang tak kutahu pasti
ketika hadir dalam pertigaan hati yang kian semburatkan warna keletihan ku
meski kutahu kini akhirnya
tak kuasa hadirkan rasa kebencian diri
maafku untukmu yang kini entah tersembunyi
dimana kau hingga kini
suakan peresapan kata tak bertepi
serasa angin sepoi yag tak resapkan diri
kutahu itu meski dari dulu
arahmu dalam persimpangan yang tak pernah henti
tak kuasa jua aku menghadapai dalam kesendirian ini
salam dalam peresapan diri
senyumku dalam kejengahan diri
jaga jilbabmu
hentikan petualanganmu kembalilah kau dalam kesetian yang pertama kali dulu
hilangkan letihku ruaskan sebuah pesona keacuhan sesaat
sesakan sebuah perupaan terbata
terukir dalam sebuah kejengahan
kesendirian terbalut dengan sebuah kelangkaan kata
rasai sebuah ketafakuran diri
hadirku untukmu dalam pelarian yang tak pasti
terucap maafku dalam keacuhan imaji
serasa angin kediaman ruaskan hati
resahkan seluruh sendi perupaan diri
senyumku terbaca sepi
tawaku ruaskan sunyi
langkahku hentakan cerita letih
ucapmu dalam sayu yang tak kutahu pasti
ketika hadir dalam pertigaan hati yang kian semburatkan warna keletihan ku
meski kutahu kini akhirnya
tak kuasa hadirkan rasa kebencian diri
maafku untukmu yang kini entah tersembunyi
dimana kau hingga kini
suakan peresapan kata tak bertepi
serasa angin sepoi yag tak resapkan diri
kutahu itu meski dari dulu
arahmu dalam persimpangan yang tak pernah henti
tak kuasa jua aku menghadapai dalam kesendirian ini
salam dalam peresapan diri
senyumku dalam kejengahan diri
jaga jilbabmu
hentikan petualanganmu kembalilah kau dalam kesetian yang pertama kali dulu
27 June 2003
antara aku kau dan bekas pacarmoe
assalamualaikum
antara aku kau dan bekas pacarmoe
menatap kebeningan matamu
terpancar keengganan semu
sekilas lalu dengan tatapan ragu
selaraskan sebuah perupaan semu
melihat tawamu dalam kilasan lalu
sepoiku pasti dalam senyummu
melihat tangismu dalam keraguanmu
mencoba arti yang tak pernah kau mengerti
mendung hitam yang menenggelamkan
sebuah kenyataan yangt harus kau jalani
ku coba mengerti
dalam persimpangan jalan yang harus kau pilih
penuh lobang dan mendaki
ku coba arti yang tersembunyi dalam diri
seorang riyani
apa yang tersembunyi dibalik senyummu
apa yang tersembunyi di balik bening matamu
apa yang tersembunyi di balik tawamu
kutahu pasti kini sebuah arti
kutahu kini sebuah kata pasti
tolong beri aku arti dalam pesonamu
tolong beri aku sebuah arti dalam diri
seorang riyani
antara aku kau dan bekas pacarmoe
menatap kebeningan matamu
terpancar keengganan semu
sekilas lalu dengan tatapan ragu
selaraskan sebuah perupaan semu
melihat tawamu dalam kilasan lalu
sepoiku pasti dalam senyummu
melihat tangismu dalam keraguanmu
mencoba arti yang tak pernah kau mengerti
mendung hitam yang menenggelamkan
sebuah kenyataan yangt harus kau jalani
ku coba mengerti
dalam persimpangan jalan yang harus kau pilih
penuh lobang dan mendaki
ku coba arti yang tersembunyi dalam diri
seorang riyani
apa yang tersembunyi dibalik senyummu
apa yang tersembunyi di balik bening matamu
apa yang tersembunyi di balik tawamu
kutahu pasti kini sebuah arti
kutahu kini sebuah kata pasti
tolong beri aku arti dalam pesonamu
tolong beri aku sebuah arti dalam diri
seorang riyani
25 June 2003
bukan pilihan
Rabu,
desahku tertahan dengan tawa
resahku sembunyi dibalik kata
berucap dalam eja
ini pula ku bertanya
kaukah wanita yang kurasa
kaukah wanita yang ada
kaukah ejaan kata
dalam rasa dalam jiwa
tak ku menyangka kau mendua
tak kuduga ku terluka
tak terasa sebuah lara
dalam sebuah pesona
salahkah aku
cemburukah aku
bodohkah aku
yang telah mencintaimu
terhimpit ku dalam ragu
dalam sebuah keluh yang tak kutahu
apa itu
lepas ku berkata
aku bukan pilihan(kayak lagunya iwan)
tak perlu kau berdusta
tak perlu kau tertawa
karna kutahu
hatimu bukan untukku
meski kutahu
aku mencintaimu
tapi kutak mau
bila aku dimadu
hatiku kian ragu entah yang terakhir dulu
desahku tertahan dengan tawa
resahku sembunyi dibalik kata
berucap dalam eja
ini pula ku bertanya
kaukah wanita yang kurasa
kaukah wanita yang ada
kaukah ejaan kata
dalam rasa dalam jiwa
tak ku menyangka kau mendua
tak kuduga ku terluka
tak terasa sebuah lara
dalam sebuah pesona
salahkah aku
cemburukah aku
bodohkah aku
yang telah mencintaimu
terhimpit ku dalam ragu
dalam sebuah keluh yang tak kutahu
apa itu
lepas ku berkata
aku bukan pilihan(kayak lagunya iwan)
tak perlu kau berdusta
tak perlu kau tertawa
karna kutahu
hatimu bukan untukku
meski kutahu
aku mencintaimu
tapi kutak mau
bila aku dimadu
hatiku kian ragu entah yang terakhir dulu
05 May 2003
lepas aku
lepas aku
selaraskan sebuah keakuan
mengerang sebauh ketakutan
kian , tajam
keluhku bisu
imajiku, sapakan lalu
likuku acuh
mencoba sebuah ragu
dengan langkah resapi lunglai
suakan duniaku
senduku semu
desahku sisihkan lantunku
pesonamu gadis kecilku
merampas tenangku
menghancurkan perupaanku
umpatku dalam bisu
diammu resahkan aku
marahku buat imajiku
lekang hitamkan emosi
sekedarkah senyum kepagian
ruaskan cemburuku
dalam sebuah kepekatan lusuh
kelakarku dalam ketakutanku
lepaskan semua sabarku
aaahhhhhhhh
aku terlalu menyukaimu
selaraskan sebuah keakuan
mengerang sebauh ketakutan
kian , tajam
keluhku bisu
imajiku, sapakan lalu
likuku acuh
mencoba sebuah ragu
dengan langkah resapi lunglai
suakan duniaku
senduku semu
desahku sisihkan lantunku
pesonamu gadis kecilku
merampas tenangku
menghancurkan perupaanku
umpatku dalam bisu
diammu resahkan aku
marahku buat imajiku
lekang hitamkan emosi
sekedarkah senyum kepagian
ruaskan cemburuku
dalam sebuah kepekatan lusuh
kelakarku dalam ketakutanku
lepaskan semua sabarku
aaahhhhhhhh
aku terlalu menyukaimu
setetes embun kepagian
setetes embun kepagian
hadirkan pesona raut senja
terrah dalam sebuah kata
terpaut dengan keengganan
sepoi itu tahu
kata ganti hilang arti
sebuah rahasia perumpamaan arti
sebuah eja yang kian hari
melekatkan kata pasti
ariyani
engkaulah bidadari kecilku
dalam perupaan semu
langkahmu bisu
imajimu satu
selaraskan bumi dengan arti lajunya
menatap mentari senyumkan diri
akhirku satu
dalam buaian ragu
mengharap kau bidadariku
adakah kau
resapmu satu dalam air biru
aku yang terbisu
- kak sur
hadirkan pesona raut senja
terrah dalam sebuah kata
terpaut dengan keengganan
sepoi itu tahu
kata ganti hilang arti
sebuah rahasia perumpamaan arti
sebuah eja yang kian hari
melekatkan kata pasti
ariyani
engkaulah bidadari kecilku
dalam perupaan semu
langkahmu bisu
imajimu satu
selaraskan bumi dengan arti lajunya
menatap mentari senyumkan diri
akhirku satu
dalam buaian ragu
mengharap kau bidadariku
adakah kau
resapmu satu dalam air biru
aku yang terbisu
- kak sur
letihku berjalan
langkah bisu kehampaan diri
terluka dalam permainan hati
letih dalam sepi
hancur dengan langkah sunyi
lelah ruaskan setiap gerah
dalam pancaran kian tak terarah
sambut sebuah kata kata terindah
ahhhhhh
dingin benar hati itu
mencoba melangkah dengan sapaan sayu
dalam peresapan kata tipu
kucoba eja perjalanan lirih
tertatih
dengan kesepian kian pedih
menahan dingin tanpa perasaan letih
setiap langkah meski ada sunggingan
terasa beruas dalam kata tak terkulum
sepi dengan serpihan
letih dalam senyuman
dengan ujung acuh
berasa tiap hentakan hati dalam gemuruh
luruh satu pulaska lusuh
nb: pusingggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
tahu ah otakku buntu
sdfegpdro-giw385gi1rqw90fmqweidfmvw8ed
eogft0ew9r0q2gr
g
[edit]
[4/10/2003 3:24:03 PM | suroto huebat]
Resapan Hati
Dalam ejaan arti serta sebuah pagi
Tetap Tersenyum dengan mentari
Meski siang itu telah mehakimi
Menghancurkan sejuknya embun pagi
Bencikah sang pagi
Apalah pula arti siang
Yang dengan tenang terdiam
Meski senja bersorak girang
menenggelamkan sinarnya perlahan
sedihkah sang siang
dengan sapa keindahan sang saga
yang begitu terlukiskan oleh senja
terhanyut dengan kepongahan sang malam
merusak corak menenggelamkan warna
dalam hitam kelam mencekam
risihkah sang senja
sebuah malam dengan episode gelapnya
pulakah dapat tersenyum ketika tak ada bintang dalam langitnya
pulakah tertawa ketika bulan tak mau menyapanya
tenang pula ia lampiaskan kesunyian
dengan sebuah peresapan yg begitu nyata
meski maya adanya
semukah mereka dalam ketenggelamanya
[edit]
[4/10/2003 2:44:59 PM | suroto huebat]
Acuhku
Tertatih dalm kehampaan rindu
Perlahan dalam keraguan semu
Hancurkan rahasia sebuah ketakutanku
Acuhku bingung
Raguku melantun
Hasrat sedingin kehampaan melayang Satu
Ruaskan jalan penuhi impianku
Kau yang telah hilang dalam sebuah langkah bisu
Lepaskan aku dari bayang semu
Satukan aku dalam kisah sendu
Sedekat hati teruaskan kini
Menyapai engkau terlahir kembali
Hasratkan sebuah kata pasti
Dalam sebuah perasaan religi
[edit]
[4/10/2003 2:43:48 PM | suroto huebat]
Kisiku Letih
Sepi terasa dalam kegalauan nuansa
terjerat asa sebuah pengharapan semu
ketika waktu berlaku dalam kediaman rindu
menyapa lirih "butuhkah kau ketenangan penghuni sepi "
dalam diam ku bersua memapas resah
menghadirkan senyum dalam setiap desah
terurai akan makna langkah tak terarah
hadirmu kian beda dalam lingkup sebuah jeda
terasakan " hadirmukah yang buat aku gelisah"
ku tahu kita adalah milik sebuah sunyi
tak pernah hadir dalam hasrat sebuah kata religi
tak pula hadir meski tahu ada batas hambali pula hanafi
yakinkah sebuah kata risih" pautmu resapi diri"
lambaian lingkaran hati
tak tahu aku meski ini bukan terakhir
mencoba susuri liku hatimu
tergetar "dingin dan sepi"
dalam langkahnya pula kueja nuansa
entah bagaimana bisa kalau begini rasanya
kucoba menatap kepekatan hatimu
hanya ada terasa sekat melewati gelap
beruntunglah kalian otak berjalan
dalam sekejap terasa langkah sebuah pengharapan
selau mencoba setiap perbedaan dengan artian
melambung dengan kata kata seribu pujian
hilangkan semua kelangkaan
selalu tergantikan
satu ini yang tak pernah ku mengerrti
merampas setiap arti imaji
hingga terkulai dalam pelukan sepi
hasratmu entahkah artiku
aku memang dengusan tak berupa
hadir dalam setiap emosi kata
bersua bersapa dengan siapa
entahkah ini yang tak terlupa
kini kudiam
kian tenggelam
pulaskan dendam
melambaikan ketenangan
[edit]
[4/10/2003 2:42:59 PM | suroto huebat]
Cakrawala Hati
Salam terindah warna tenggelam
Dalam keraguan tiada resapan
Menahan kesuyian selangkah sebuah kepastian
Lambaikan rasa pendaran kelangkaan
Kau yang terindah menyatui langkah warna tersuram
Ketika senja itu tenggelam
Puaskan rasa keindahan sebuah jeda percintaan
Diantara sunyi
Memapas sepi
Hadirmu kembali
Ketika senja itu merona saga
Selembut bayangmu hilang dalam pesona
Diantara suka
Menghapus duka
Kau telah tiada
Ketika senja itu telah hlang
Kesunyian meresap dihati
Kehampaan entahkah kembali
Menyatui sisi yang tak pernah pasti
Mungkin inilah sebuah nada sisi nuansa
Dalam sebuah rahasia ketakutan cinta
Dengan kamuflase rasa yang selalu tiada
Hempaskan sebuah kata “langitku sebatas cinta”
[edit]
[4/10/2003 2:42:45 PM | suroto huebat]
Takut
Dengan rasa arti sebuah pesona
Ku hampiri engkau dengan segala keletihanku
Kusapai engkau dengan segala ketakutanku
Dengan nada sebuah beda
Kuhentakan sebuah langkah tersuka
Kuhempaskan semua bayang warna terindahnya
Kuresapi semua tingkah dan hasrat berdua
Kurasakan sebuah ketakutan cinta
Kuresapkan sebuah imaji yang seakan mempesona
Dalam lingkup kejengahan yang kian terasa
Hempaskan perlahan sebuah religi kehampaan
Indah dalam kelukaan terpendam kini
Kueja setiap langkah dan damainya sebuah keenggenan
Hasratku penuhi kelangkaan sebuah harga diri
[edit]
[4/10/2003 9:57:53 AM | suroto huebat]
Bingung
(Belum satu judul)
resahku beranjak dalam kata
menyapa tiap jeda
terukir setiap nafas sangka
entah apa
dengan diam langkah senja
muram entah pula tenggelam
menatap kau sebuah arti
yg telah hadir dengan sejuta mimpi
dalam lena engkau sembunyi
memberi arti sebuah sisi
menipu langkah arti diri
pesonakan sepi
dalam detak imaji
tersisa satu sisi
buaian sebuah pasti
tersimpan kepasrahan hati
bagai indahnya kata hati
yang hilang dalam kelangkaan sendiri
tersingkap rahasia kamuflase sunyi
resapmu hilang resahmu terganti
dalam diam ku berjalan
pelan dalam kemayaan
sekedarkah ini perenungan?
resahku dalam diri
tawaku pergi
sedihku sepi
rasaku sunyi
adakah arti?
ifa
kaulah nama
pelan terbaca
hilangkan rasa
sapamu satu
resapmu seribu
tolonglah aku
[edit]
[4/8/2003 9:03:15 PM | suroto huebat]
Dengan rangkaian sejuta kata-kata
ciptakan bait-bait paruh makna
berikan artian tanpa rupa
semu seakan nyata
pula sang pungguk rindukan rembulan
harap secercah sinar dalam kegelapan
bertemuan keriuhan sejuta bintang
kian tenggelam dalam pelukan sang malam
lena dalam sunyi
terasa ketenangan dalam setiap imaji
rajutan mimpi mengukir pesona tersendiri
meresap indah dalam sanubari
yakinkan pula ini suatu mimpi
yang hanya hadir dalam sebuah imaji
yang kan menghilang
ketika fajar mengantar sang pagi
rembulan pun pergi berganti mentari
indahnya satu imaji yang membuai rasa dalam angan, impian dan harapan.
:) makasih pujiannya, tapi kurasa itu tak pantas untukku. aku hanya anak yang gak lulus TK lagi belajar ngarang :)
malah sebaliknya aku sangat menyukai syairmu, kamu pintar mengolah kata. ajarin ya...
mmm... kamu minta pic-ku kan? tuh diatas hehe,,, cantik kan?
masa' aku dulu yg kirim, you first then me ok!
moga tali persahabatan kan terajut indah beri nuansa kasih sayang tulus putih.
- ifa
[edit]
[4/8/2003 6:41:16 AM | suroto huebat]
To: galuh eko suroto
Sebuah makna yang tak dapat terungkap
ketika cinta menyapa rasa
manis namun lara
apa pula dunia
ketika jiwa terasa hampa
tertanam satu kata
mengapa???
ya mengapa???
mungkinkah ketulusan dapat terasa
pabila kepuraan mewarnai mega
nyata terlihat bagai maya
namun maya?
teragungkan bagai bunga dalam rumah kaca
ku tak ingkar akan cinta
ku tahu cinta itu awal segalanya
awal kebahagiaan.....
juga kedukaan
meski ku yakin
kedukaan itu kan tergantikan
pasti!
KEPAK MERPATI SIBAKKAN MAYA
COBA CARI ARTI SEBUAH KATA
RASA CINTA DALAM BELENGGU JIWA
AKANKAH MERONA
DALAM MURAMNYA ASA
:)
Perasaan... semua yang pernah tertulis bagaikan luapan emosi seolah banyak sekali cela disana, bahkan terkesan seperti satu ketidakpuasan, kekecewaan dan kesedihan mendalam.
Terus terang aku jadi penasaran sama kamu :)
tapi aku senang sekali bisa mengenalmu, mudah-mudahan "kau lah sahabat sejati" meski hanya dalam sebuah dunia yang orang bilang "internet dunia nyata tapi maya"
dalam senyum kumenyapa
warnai sunyi dengan sejuta pesona
rindu sahabat
- ifa
[edit]
[4/8/2003 6:29:38 AM | suroto huebat]
sepoiku
ketika angin berhembus keutara
serasa buaian indah didepan mata
mengalir dengan kesejukan terarah nyata
bersua dengan sebuah makna ribuan kata
akhirku tawa indahku nyata
terbawa dengan angin utara
menabur suka kesejukan rasa
dalam dambaan nada cinta
selaraskan dengan putihnya persahabatan
seiring nuansa yang kian berjalan
lembutkan rasa dalam setiap langkah beda
teriring sebuah embun di pagi buta
kutahtakan sebait kata kelembutan
resapi denga keangkuhan risau
dalam kelamku hadirkan acuhku
dalam tawaku hadirkan sepiku
dalam nuansaku hadirkan racauku
dalam jengahku hadirkan diamku
dalam imajiku hadirkan seribu semu
mawarku
semoga kau dapat angin utaraku
itulah nuansaku
dengan sebait embun kepagian
[edit]
[4/3/2003 11:50:14 AM | suroto huebat]
sunyi hati
kesunyian
kehampaan
dambakan kedamaian
ditengah rimbun padang ilalang
berdiam setangkai mawar bunga
coba beri keharuman warna
namun kini ia terluka
coba hadirkan kedamaian nuansa
kehampaan jiwa kian terasa
terdiam diantara jerit tawa
tersenyum diantara tangis dan canda
berdiri diantara rapuhnya dinding-dinding keangkuhan
inikah kepuraan???
ketika rasa terbakar teriknya mentari
ketika asa terhanyut sapuan angin
debu mengikis sejuta impian
gersang.....
namun hujanpun masih mengguyur
dan warna tak pernah luntur
wangi itu masih terasa
harum meski terselubung
apakah mawar kan senantiasa tegar diantara congkaknya rumput ilalang
tetap merona
dengan sejuta harum warna pesona
ataukah
kan hadir sebuah sapaan
beri artian dan makna kehidupan
tempatkan mawar dalam jambangan
kedamaian
atau mungkin,,,,
mawar kan layu
kering,,,,
berguguran oleh sapuan angin
mati.........
tinggalkan sejuta warna
sebarkan keharuman jiwa
salahkah hadirnya,,,,,,,,,,,
[edit]
terluka dalam permainan hati
letih dalam sepi
hancur dengan langkah sunyi
lelah ruaskan setiap gerah
dalam pancaran kian tak terarah
sambut sebuah kata kata terindah
ahhhhhh
dingin benar hati itu
mencoba melangkah dengan sapaan sayu
dalam peresapan kata tipu
kucoba eja perjalanan lirih
tertatih
dengan kesepian kian pedih
menahan dingin tanpa perasaan letih
setiap langkah meski ada sunggingan
terasa beruas dalam kata tak terkulum
sepi dengan serpihan
letih dalam senyuman
dengan ujung acuh
berasa tiap hentakan hati dalam gemuruh
luruh satu pulaska lusuh
nb: pusingggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
tahu ah otakku buntu
sdfegpdro-giw385gi1rqw90fmqweidfmvw8ed
eogft0ew9r0q2gr
g
[edit]
[4/10/2003 3:24:03 PM | suroto huebat]
Resapan Hati
Dalam ejaan arti serta sebuah pagi
Tetap Tersenyum dengan mentari
Meski siang itu telah mehakimi
Menghancurkan sejuknya embun pagi
Bencikah sang pagi
Apalah pula arti siang
Yang dengan tenang terdiam
Meski senja bersorak girang
menenggelamkan sinarnya perlahan
sedihkah sang siang
dengan sapa keindahan sang saga
yang begitu terlukiskan oleh senja
terhanyut dengan kepongahan sang malam
merusak corak menenggelamkan warna
dalam hitam kelam mencekam
risihkah sang senja
sebuah malam dengan episode gelapnya
pulakah dapat tersenyum ketika tak ada bintang dalam langitnya
pulakah tertawa ketika bulan tak mau menyapanya
tenang pula ia lampiaskan kesunyian
dengan sebuah peresapan yg begitu nyata
meski maya adanya
semukah mereka dalam ketenggelamanya
[edit]
[4/10/2003 2:44:59 PM | suroto huebat]
Acuhku
Tertatih dalm kehampaan rindu
Perlahan dalam keraguan semu
Hancurkan rahasia sebuah ketakutanku
Acuhku bingung
Raguku melantun
Hasrat sedingin kehampaan melayang Satu
Ruaskan jalan penuhi impianku
Kau yang telah hilang dalam sebuah langkah bisu
Lepaskan aku dari bayang semu
Satukan aku dalam kisah sendu
Sedekat hati teruaskan kini
Menyapai engkau terlahir kembali
Hasratkan sebuah kata pasti
Dalam sebuah perasaan religi
[edit]
[4/10/2003 2:43:48 PM | suroto huebat]
Kisiku Letih
Sepi terasa dalam kegalauan nuansa
terjerat asa sebuah pengharapan semu
ketika waktu berlaku dalam kediaman rindu
menyapa lirih "butuhkah kau ketenangan penghuni sepi "
dalam diam ku bersua memapas resah
menghadirkan senyum dalam setiap desah
terurai akan makna langkah tak terarah
hadirmu kian beda dalam lingkup sebuah jeda
terasakan " hadirmukah yang buat aku gelisah"
ku tahu kita adalah milik sebuah sunyi
tak pernah hadir dalam hasrat sebuah kata religi
tak pula hadir meski tahu ada batas hambali pula hanafi
yakinkah sebuah kata risih" pautmu resapi diri"
lambaian lingkaran hati
tak tahu aku meski ini bukan terakhir
mencoba susuri liku hatimu
tergetar "dingin dan sepi"
dalam langkahnya pula kueja nuansa
entah bagaimana bisa kalau begini rasanya
kucoba menatap kepekatan hatimu
hanya ada terasa sekat melewati gelap
beruntunglah kalian otak berjalan
dalam sekejap terasa langkah sebuah pengharapan
selau mencoba setiap perbedaan dengan artian
melambung dengan kata kata seribu pujian
hilangkan semua kelangkaan
selalu tergantikan
satu ini yang tak pernah ku mengerrti
merampas setiap arti imaji
hingga terkulai dalam pelukan sepi
hasratmu entahkah artiku
aku memang dengusan tak berupa
hadir dalam setiap emosi kata
bersua bersapa dengan siapa
entahkah ini yang tak terlupa
kini kudiam
kian tenggelam
pulaskan dendam
melambaikan ketenangan
[edit]
[4/10/2003 2:42:59 PM | suroto huebat]
Cakrawala Hati
Salam terindah warna tenggelam
Dalam keraguan tiada resapan
Menahan kesuyian selangkah sebuah kepastian
Lambaikan rasa pendaran kelangkaan
Kau yang terindah menyatui langkah warna tersuram
Ketika senja itu tenggelam
Puaskan rasa keindahan sebuah jeda percintaan
Diantara sunyi
Memapas sepi
Hadirmu kembali
Ketika senja itu merona saga
Selembut bayangmu hilang dalam pesona
Diantara suka
Menghapus duka
Kau telah tiada
Ketika senja itu telah hlang
Kesunyian meresap dihati
Kehampaan entahkah kembali
Menyatui sisi yang tak pernah pasti
Mungkin inilah sebuah nada sisi nuansa
Dalam sebuah rahasia ketakutan cinta
Dengan kamuflase rasa yang selalu tiada
Hempaskan sebuah kata “langitku sebatas cinta”
[edit]
[4/10/2003 2:42:45 PM | suroto huebat]
Takut
Dengan rasa arti sebuah pesona
Ku hampiri engkau dengan segala keletihanku
Kusapai engkau dengan segala ketakutanku
Dengan nada sebuah beda
Kuhentakan sebuah langkah tersuka
Kuhempaskan semua bayang warna terindahnya
Kuresapi semua tingkah dan hasrat berdua
Kurasakan sebuah ketakutan cinta
Kuresapkan sebuah imaji yang seakan mempesona
Dalam lingkup kejengahan yang kian terasa
Hempaskan perlahan sebuah religi kehampaan
Indah dalam kelukaan terpendam kini
Kueja setiap langkah dan damainya sebuah keenggenan
Hasratku penuhi kelangkaan sebuah harga diri
[edit]
[4/10/2003 9:57:53 AM | suroto huebat]
Bingung
(Belum satu judul)
resahku beranjak dalam kata
menyapa tiap jeda
terukir setiap nafas sangka
entah apa
dengan diam langkah senja
muram entah pula tenggelam
menatap kau sebuah arti
yg telah hadir dengan sejuta mimpi
dalam lena engkau sembunyi
memberi arti sebuah sisi
menipu langkah arti diri
pesonakan sepi
dalam detak imaji
tersisa satu sisi
buaian sebuah pasti
tersimpan kepasrahan hati
bagai indahnya kata hati
yang hilang dalam kelangkaan sendiri
tersingkap rahasia kamuflase sunyi
resapmu hilang resahmu terganti
dalam diam ku berjalan
pelan dalam kemayaan
sekedarkah ini perenungan?
resahku dalam diri
tawaku pergi
sedihku sepi
rasaku sunyi
adakah arti?
ifa
kaulah nama
pelan terbaca
hilangkan rasa
sapamu satu
resapmu seribu
tolonglah aku
[edit]
[4/8/2003 9:03:15 PM | suroto huebat]
Dengan rangkaian sejuta kata-kata
ciptakan bait-bait paruh makna
berikan artian tanpa rupa
semu seakan nyata
pula sang pungguk rindukan rembulan
harap secercah sinar dalam kegelapan
bertemuan keriuhan sejuta bintang
kian tenggelam dalam pelukan sang malam
lena dalam sunyi
terasa ketenangan dalam setiap imaji
rajutan mimpi mengukir pesona tersendiri
meresap indah dalam sanubari
yakinkan pula ini suatu mimpi
yang hanya hadir dalam sebuah imaji
yang kan menghilang
ketika fajar mengantar sang pagi
rembulan pun pergi berganti mentari
indahnya satu imaji yang membuai rasa dalam angan, impian dan harapan.
:) makasih pujiannya, tapi kurasa itu tak pantas untukku. aku hanya anak yang gak lulus TK lagi belajar ngarang :)
malah sebaliknya aku sangat menyukai syairmu, kamu pintar mengolah kata. ajarin ya...
mmm... kamu minta pic-ku kan? tuh diatas hehe,,, cantik kan?
masa' aku dulu yg kirim, you first then me ok!
moga tali persahabatan kan terajut indah beri nuansa kasih sayang tulus putih.
- ifa
[edit]
[4/8/2003 6:41:16 AM | suroto huebat]
To: galuh eko suroto
Sebuah makna yang tak dapat terungkap
ketika cinta menyapa rasa
manis namun lara
apa pula dunia
ketika jiwa terasa hampa
tertanam satu kata
mengapa???
ya mengapa???
mungkinkah ketulusan dapat terasa
pabila kepuraan mewarnai mega
nyata terlihat bagai maya
namun maya?
teragungkan bagai bunga dalam rumah kaca
ku tak ingkar akan cinta
ku tahu cinta itu awal segalanya
awal kebahagiaan.....
juga kedukaan
meski ku yakin
kedukaan itu kan tergantikan
pasti!
KEPAK MERPATI SIBAKKAN MAYA
COBA CARI ARTI SEBUAH KATA
RASA CINTA DALAM BELENGGU JIWA
AKANKAH MERONA
DALAM MURAMNYA ASA
:)
Perasaan... semua yang pernah tertulis bagaikan luapan emosi seolah banyak sekali cela disana, bahkan terkesan seperti satu ketidakpuasan, kekecewaan dan kesedihan mendalam.
Terus terang aku jadi penasaran sama kamu :)
tapi aku senang sekali bisa mengenalmu, mudah-mudahan "kau lah sahabat sejati" meski hanya dalam sebuah dunia yang orang bilang "internet dunia nyata tapi maya"
dalam senyum kumenyapa
warnai sunyi dengan sejuta pesona
rindu sahabat
- ifa
[edit]
[4/8/2003 6:29:38 AM | suroto huebat]
sepoiku
ketika angin berhembus keutara
serasa buaian indah didepan mata
mengalir dengan kesejukan terarah nyata
bersua dengan sebuah makna ribuan kata
akhirku tawa indahku nyata
terbawa dengan angin utara
menabur suka kesejukan rasa
dalam dambaan nada cinta
selaraskan dengan putihnya persahabatan
seiring nuansa yang kian berjalan
lembutkan rasa dalam setiap langkah beda
teriring sebuah embun di pagi buta
kutahtakan sebait kata kelembutan
resapi denga keangkuhan risau
dalam kelamku hadirkan acuhku
dalam tawaku hadirkan sepiku
dalam nuansaku hadirkan racauku
dalam jengahku hadirkan diamku
dalam imajiku hadirkan seribu semu
mawarku
semoga kau dapat angin utaraku
itulah nuansaku
dengan sebait embun kepagian
[edit]
[4/3/2003 11:50:14 AM | suroto huebat]
sunyi hati
kesunyian
kehampaan
dambakan kedamaian
ditengah rimbun padang ilalang
berdiam setangkai mawar bunga
coba beri keharuman warna
namun kini ia terluka
coba hadirkan kedamaian nuansa
kehampaan jiwa kian terasa
terdiam diantara jerit tawa
tersenyum diantara tangis dan canda
berdiri diantara rapuhnya dinding-dinding keangkuhan
inikah kepuraan???
ketika rasa terbakar teriknya mentari
ketika asa terhanyut sapuan angin
debu mengikis sejuta impian
gersang.....
namun hujanpun masih mengguyur
dan warna tak pernah luntur
wangi itu masih terasa
harum meski terselubung
apakah mawar kan senantiasa tegar diantara congkaknya rumput ilalang
tetap merona
dengan sejuta harum warna pesona
ataukah
kan hadir sebuah sapaan
beri artian dan makna kehidupan
tempatkan mawar dalam jambangan
kedamaian
atau mungkin,,,,
mawar kan layu
kering,,,,
berguguran oleh sapuan angin
mati.........
tinggalkan sejuta warna
sebarkan keharuman jiwa
salahkah hadirnya,,,,,,,,,,,
[edit]
26 April 2003
about me
welcome to my life ..:) ciee 
Jika Mengulas tentang aku mungkin akan sangat berbeda bagi pendapat, kebanyakan versi orang yang mengenalku… Mengerikan, ndak punya aturan, cengengesan, susah ditebak maunya, ada yang bilang gitu. ada juga yang bilang aku tuh sok acuh, pendiam. hehehe pendapatnya bertolak belakang ya
definisi aku menurut aku sendiri mungkin agak belibet. yang jelas aku adalah aku ( tuh bingung khan ?) aku yang berusaha bertanggung jawab terhadap keakuanku
menurutku aku tuh pintar :), nih pendapat bukan tanpa alasan. meski orang bilang jika aku tanya malah bilang ” dasar bodoh “. ya terserah aja deh itu khan cmn pendapat:) karna menurutku pintar adalah bisa menempatkan fungsionalitas otak ( bener ndak ejaannya ) pada situasi yang tepat. aku percaya akan kemampuan yang optimal jika kita mampu menyesuaikan dengan situasi yang tepat. tidaklah sering yang menyebut aku adalah penjilat waktu dan situasi, tak punya prinsip yang jelas. kalo dah gitu aku hanya diam n berkata ya itulah prinsipku n entah jika berubah :P.
sering ada kejutan perasaan dari temen di kala senangnya, ” adalah kamu yang kemarin membuatku menangis dengan kelakuan canda dan katamu”, hehe afwan ya jika ada canda yang keterlaluan[ini seringnya dari temen kantor ]. meski aku hanya senyum bingung kenapa mereka menganggap humorku keterlaluan dan sapaku dianggap sindiran?.
Ada satu kesan dalam hidup ketika ada yang bertanya apa keinginannmu yang pasti ? satu kesempatan pendefinisian yang sulit karna yang jelas saat aku nulis ini ada satu bayangan indah dimana aku bersama seorang gadis yang anggun nan sholehah ( eit bukanya ini dilarang? - justru karna dilarang jadi ingin ) bersama dalam dunia real online dimana aku menjadi raja pengendali semua kehidupan digital yang ada didunia ini .
hehe jadi ngelantur sana sini. dari dulu emang gini jika aku diminta bercerita tentang aku. kayak aku sedang pake sarung peci dengan sajadah dipundak trus disuruh masuk ke diskotik remang- remang — panas dingin jadinya
– qi_think — I think –

Jika Mengulas tentang aku mungkin akan sangat berbeda bagi pendapat, kebanyakan versi orang yang mengenalku… Mengerikan, ndak punya aturan, cengengesan, susah ditebak maunya, ada yang bilang gitu. ada juga yang bilang aku tuh sok acuh, pendiam. hehehe pendapatnya bertolak belakang ya
definisi aku menurut aku sendiri mungkin agak belibet. yang jelas aku adalah aku ( tuh bingung khan ?) aku yang berusaha bertanggung jawab terhadap keakuanku
menurutku aku tuh pintar :), nih pendapat bukan tanpa alasan. meski orang bilang jika aku tanya malah bilang ” dasar bodoh “. ya terserah aja deh itu khan cmn pendapat:) karna menurutku pintar adalah bisa menempatkan fungsionalitas otak ( bener ndak ejaannya ) pada situasi yang tepat. aku percaya akan kemampuan yang optimal jika kita mampu menyesuaikan dengan situasi yang tepat. tidaklah sering yang menyebut aku adalah penjilat waktu dan situasi, tak punya prinsip yang jelas. kalo dah gitu aku hanya diam n berkata ya itulah prinsipku n entah jika berubah :P.
sering ada kejutan perasaan dari temen di kala senangnya, ” adalah kamu yang kemarin membuatku menangis dengan kelakuan canda dan katamu”, hehe afwan ya jika ada canda yang keterlaluan[ini seringnya dari temen kantor ]. meski aku hanya senyum bingung kenapa mereka menganggap humorku keterlaluan dan sapaku dianggap sindiran?.
Ada satu kesan dalam hidup ketika ada yang bertanya apa keinginannmu yang pasti ? satu kesempatan pendefinisian yang sulit karna yang jelas saat aku nulis ini ada satu bayangan indah dimana aku bersama seorang gadis yang anggun nan sholehah ( eit bukanya ini dilarang? - justru karna dilarang jadi ingin ) bersama dalam dunia real online dimana aku menjadi raja pengendali semua kehidupan digital yang ada didunia ini .
hehe jadi ngelantur sana sini. dari dulu emang gini jika aku diminta bercerita tentang aku. kayak aku sedang pake sarung peci dengan sajadah dipundak trus disuruh masuk ke diskotik remang- remang — panas dingin jadinya
– qi_think — I think –
10 April 2003
letihku berjalan
langkah bisu kehampaan diri
terluka dalam permainan hati
letih dalam sepi
hancur dengan langkah sunyi
lelah ruaskan setiap gerah
dalam pancaran kian tak terarah
sambut sebuah kata kata terindah
ahhhhhh
dingin benar hati itu
mencoba melangkah dengan sapaan sayu
dalam peresapan kata tipu
kucoba eja perjalanan lirih
tertatih
dengan kesepian kian pedih
menahan dingin tanpa perasaan letih
setiap langkah meski ada sunggingan
terasa beruas dalam kata tak terkulum
sepi dengan serpihan
letih dalam senyuman
dengan ujung acuh
berasa tiap hentakan hati dalam gemuruh
luruh satu pulaska lusuh
nb: pusingggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
tahu ah otakku buntu
sdfegpdro-giw385gi1rqw90fmqweidfmvw8ed
eogft0ew9r0q2gr
g
terluka dalam permainan hati
letih dalam sepi
hancur dengan langkah sunyi
lelah ruaskan setiap gerah
dalam pancaran kian tak terarah
sambut sebuah kata kata terindah
ahhhhhh
dingin benar hati itu
mencoba melangkah dengan sapaan sayu
dalam peresapan kata tipu
kucoba eja perjalanan lirih
tertatih
dengan kesepian kian pedih
menahan dingin tanpa perasaan letih
setiap langkah meski ada sunggingan
terasa beruas dalam kata tak terkulum
sepi dengan serpihan
letih dalam senyuman
dengan ujung acuh
berasa tiap hentakan hati dalam gemuruh
luruh satu pulaska lusuh
nb: pusingggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg
tahu ah otakku buntu
sdfegpdro-giw385gi1rqw90fmqweidfmvw8ed
eogft0ew9r0q2gr
g
Resapan Hati
Dalam ejaan arti serta sebuah pagi
Tetap Tersenyum dengan mentari
Meski siang itu telah mehakimi
Menghancurkan sejuknya embun pagi
Bencikah sang pagi
Apalah pula arti siang
Yang dengan tenang terdiam
Meski senja bersorak girang
menenggelamkan sinarnya perlahan
sedihkah sang siang
dengan sapa keindahan sang saga
yang begitu terlukiskan oleh senja
terhanyut dengan kepongahan sang malam
merusak corak menenggelamkan warna
dalam hitam kelam mencekam
risihkah sang senja
sebuah malam dengan episode gelapnya
pulakah dapat tersenyum ketika tak ada bintang dalam langitnya
pulakah tertawa ketika bulan tak mau menyapanya
tenang pula ia lampiaskan kesunyian
dengan sebuah peresapan yg begitu nyata
meski maya adanya
semukah mereka dalam ketenggelamanya
Tetap Tersenyum dengan mentari
Meski siang itu telah mehakimi
Menghancurkan sejuknya embun pagi
Bencikah sang pagi
Apalah pula arti siang
Yang dengan tenang terdiam
Meski senja bersorak girang
menenggelamkan sinarnya perlahan
sedihkah sang siang
dengan sapa keindahan sang saga
yang begitu terlukiskan oleh senja
terhanyut dengan kepongahan sang malam
merusak corak menenggelamkan warna
dalam hitam kelam mencekam
risihkah sang senja
sebuah malam dengan episode gelapnya
pulakah dapat tersenyum ketika tak ada bintang dalam langitnya
pulakah tertawa ketika bulan tak mau menyapanya
tenang pula ia lampiaskan kesunyian
dengan sebuah peresapan yg begitu nyata
meski maya adanya
semukah mereka dalam ketenggelamanya
Acuhku
Tertatih dalm kehampaan rindu
Perlahan dalam keraguan semu
Hancurkan rahasia sebuah ketakutanku
Acuhku bingung
Raguku melantun
Hasrat sedingin kehampaan melayang Satu
Ruaskan jalan penuhi impianku
Kau yang telah hilang dalam sebuah langkah bisu
Lepaskan aku dari bayang semu
Satukan aku dalam kisah sendu
Sedekat hati teruaskan kini
Menyapai engkau terlahir kembali
Hasratkan sebuah kata pasti
Dalam sebuah perasaan religi
Perlahan dalam keraguan semu
Hancurkan rahasia sebuah ketakutanku
Acuhku bingung
Raguku melantun
Hasrat sedingin kehampaan melayang Satu
Ruaskan jalan penuhi impianku
Kau yang telah hilang dalam sebuah langkah bisu
Lepaskan aku dari bayang semu
Satukan aku dalam kisah sendu
Sedekat hati teruaskan kini
Menyapai engkau terlahir kembali
Hasratkan sebuah kata pasti
Dalam sebuah perasaan religi
Kisiku Letih
Sepi terasa dalam kegalauan nuansa
terjerat asa sebuah pengharapan semu
ketika waktu berlaku dalam kediaman rindu
menyapa lirih "butuhkah kau ketenangan penghuni sepi "
dalam diam ku bersua memapas resah
menghadirkan senyum dalam setiap desah
terurai akan makna langkah tak terarah
hadirmu kian beda dalam lingkup sebuah jeda
terasakan " hadirmukah yang buat aku gelisah"
ku tahu kita adalah milik sebuah sunyi
tak pernah hadir dalam hasrat sebuah kata religi
tak pula hadir meski tahu ada batas hambali pula hanafi
yakinkah sebuah kata risih" pautmu resapi diri"
lambaian lingkaran hati
tak tahu aku meski ini bukan terakhir
mencoba susuri liku hatimu
tergetar "dingin dan sepi"
dalam langkahnya pula kueja nuansa
entah bagaimana bisa kalau begini rasanya
kucoba menatap kepekatan hatimu
hanya ada terasa sekat melewati gelap
beruntunglah kalian otak berjalan
dalam sekejap terasa langkah sebuah pengharapan
selau mencoba setiap perbedaan dengan artian
melambung dengan kata kata seribu pujian
hilangkan semua kelangkaan
selalu tergantikan
satu ini yang tak pernah ku mengerrti
merampas setiap arti imaji
hingga terkulai dalam pelukan sepi
hasratmu entahkah artiku
aku memang dengusan tak berupa
hadir dalam setiap emosi kata
bersua bersapa dengan siapa
entahkah ini yang tak terlupa
kini kudiam
kian tenggelam
pulaskan dendam
melambaikan ketenangan
terjerat asa sebuah pengharapan semu
ketika waktu berlaku dalam kediaman rindu
menyapa lirih "butuhkah kau ketenangan penghuni sepi "
dalam diam ku bersua memapas resah
menghadirkan senyum dalam setiap desah
terurai akan makna langkah tak terarah
hadirmu kian beda dalam lingkup sebuah jeda
terasakan " hadirmukah yang buat aku gelisah"
ku tahu kita adalah milik sebuah sunyi
tak pernah hadir dalam hasrat sebuah kata religi
tak pula hadir meski tahu ada batas hambali pula hanafi
yakinkah sebuah kata risih" pautmu resapi diri"
lambaian lingkaran hati
tak tahu aku meski ini bukan terakhir
mencoba susuri liku hatimu
tergetar "dingin dan sepi"
dalam langkahnya pula kueja nuansa
entah bagaimana bisa kalau begini rasanya
kucoba menatap kepekatan hatimu
hanya ada terasa sekat melewati gelap
beruntunglah kalian otak berjalan
dalam sekejap terasa langkah sebuah pengharapan
selau mencoba setiap perbedaan dengan artian
melambung dengan kata kata seribu pujian
hilangkan semua kelangkaan
selalu tergantikan
satu ini yang tak pernah ku mengerrti
merampas setiap arti imaji
hingga terkulai dalam pelukan sepi
hasratmu entahkah artiku
aku memang dengusan tak berupa
hadir dalam setiap emosi kata
bersua bersapa dengan siapa
entahkah ini yang tak terlupa
kini kudiam
kian tenggelam
pulaskan dendam
melambaikan ketenangan
Cakrawala Hati
Salam terindah warna tenggelam
Dalam keraguan tiada resapan
Menahan kesuyian selangkah sebuah kepastian
Lambaikan rasa pendaran kelangkaan
Kau yang terindah menyatui langkah warna tersuram
Ketika senja itu tenggelam
Puaskan rasa keindahan sebuah jeda percintaan
Diantara sunyi
Memapas sepi
Hadirmu kembali
Ketika senja itu merona saga
Selembut bayangmu hilang dalam pesona
Diantara suka
Menghapus duka
Kau telah tiada
Ketika senja itu telah hlang
Kesunyian meresap dihati
Kehampaan entahkah kembali
Menyatui sisi yang tak pernah pasti
Mungkin inilah sebuah nada sisi nuansa
Dalam sebuah rahasia ketakutan cinta
Dengan kamuflase rasa yang selalu tiada
Hempaskan sebuah kata “langitku sebatas cinta”
Dalam keraguan tiada resapan
Menahan kesuyian selangkah sebuah kepastian
Lambaikan rasa pendaran kelangkaan
Kau yang terindah menyatui langkah warna tersuram
Ketika senja itu tenggelam
Puaskan rasa keindahan sebuah jeda percintaan
Diantara sunyi
Memapas sepi
Hadirmu kembali
Ketika senja itu merona saga
Selembut bayangmu hilang dalam pesona
Diantara suka
Menghapus duka
Kau telah tiada
Ketika senja itu telah hlang
Kesunyian meresap dihati
Kehampaan entahkah kembali
Menyatui sisi yang tak pernah pasti
Mungkin inilah sebuah nada sisi nuansa
Dalam sebuah rahasia ketakutan cinta
Dengan kamuflase rasa yang selalu tiada
Hempaskan sebuah kata “langitku sebatas cinta”
Takut
Takut
Dengan rasa arti sebuah pesona
Ku hampiri engkau dengan segala keletihanku
Kusapai engkau dengan segala ketakutanku
Dengan nada sebuah beda
Kuhentakan sebuah langkah tersuka
Kuhempaskan semua bayang warna terindahnya
Kuresapi semua tingkah dan hasrat berdua
Kurasakan sebuah ketakutan cinta
Kuresapkan sebuah imaji yang seakan mempesona
Dalam lingkup kejengahan yang kian terasa
Hempaskan perlahan sebuah religi kehampaan
Indah dalam kelukaan terpendam kini
Kueja setiap langkah dan damainya sebuah keenggenan
Hasratku penuhi kelangkaan sebuah harga diri
Dengan rasa arti sebuah pesona
Ku hampiri engkau dengan segala keletihanku
Kusapai engkau dengan segala ketakutanku
Dengan nada sebuah beda
Kuhentakan sebuah langkah tersuka
Kuhempaskan semua bayang warna terindahnya
Kuresapi semua tingkah dan hasrat berdua
Kurasakan sebuah ketakutan cinta
Kuresapkan sebuah imaji yang seakan mempesona
Dalam lingkup kejengahan yang kian terasa
Hempaskan perlahan sebuah religi kehampaan
Indah dalam kelukaan terpendam kini
Kueja setiap langkah dan damainya sebuah keenggenan
Hasratku penuhi kelangkaan sebuah harga diri
Bingung
Bingung
(Belum satu judul)
resahku beranjak dalam kata
menyapa tiap jeda
terukir setiap nafas sangka
entah apa
dengan diam langkah senja
muram entah pula tenggelam
menatap kau sebuah arti
yg telah hadir dengan sejuta mimpi
dalam lena engkau sembunyi
memberi arti sebuah sisi
menipu langkah arti diri
pesonakan sepi
dalam detak imaji
tersisa satu sisi
buaian sebuah pasti
tersimpan kepasrahan hati
bagai indahnya kata hati
yang hilang dalam kelangkaan sendiri
tersingkap rahasia kamuflase sunyi
resapmu hilang resahmu terganti
dalam diam ku berjalan
pelan dalam kemayaan
sekedarkah ini perenungan?
resahku dalam diri
tawaku pergi
sedihku sepi
rasaku sunyi
adakah arti?
ifa
kaulah nama
pelan terbaca
hilangkan rasa
sapamu satu
resapmu seribu
tolonglah aku
(Belum satu judul)
resahku beranjak dalam kata
menyapa tiap jeda
terukir setiap nafas sangka
entah apa
dengan diam langkah senja
muram entah pula tenggelam
menatap kau sebuah arti
yg telah hadir dengan sejuta mimpi
dalam lena engkau sembunyi
memberi arti sebuah sisi
menipu langkah arti diri
pesonakan sepi
dalam detak imaji
tersisa satu sisi
buaian sebuah pasti
tersimpan kepasrahan hati
bagai indahnya kata hati
yang hilang dalam kelangkaan sendiri
tersingkap rahasia kamuflase sunyi
resapmu hilang resahmu terganti
dalam diam ku berjalan
pelan dalam kemayaan
sekedarkah ini perenungan?
resahku dalam diri
tawaku pergi
sedihku sepi
rasaku sunyi
adakah arti?
ifa
kaulah nama
pelan terbaca
hilangkan rasa
sapamu satu
resapmu seribu
tolonglah aku
08 April 2003
rindu sahabat dari ifa II
Dengan rangkaian sejuta kata-kata
ciptakan bait-bait paruh makna
berikan artian tanpa rupa
semu seakan nyata
pula sang pungguk rindukan rembulan
harap secercah sinar dalam kegelapan
bertemuan keriuhan sejuta bintang
kian tenggelam dalam pelukan sang malam
lena dalam sunyi
terasa ketenangan dalam setiap imaji
rajutan mimpi mengukir pesona tersendiri
meresap indah dalam sanubari
yakinkan pula ini suatu mimpi
yang hanya hadir dalam sebuah imaji
yang kan menghilang
ketika fajar mengantar sang pagi
rembulan pun pergi berganti mentari
indahnya satu imaji yang membuai rasa dalam angan, impian dan harapan.
:) makasih pujiannya, tapi kurasa itu tak pantas untukku. aku hanya anak yang gak lulus TK lagi belajar ngarang :)
malah sebaliknya aku sangat menyukai syairmu, kamu pintar mengolah kata. ajarin ya...
mmm... kamu minta pic-ku kan? tuh diatas hehe,,, cantik kan?
masa' aku dulu yg kirim, you first then me ok!
moga tali persahabatan kan terajut indah beri nuansa kasih sayang tulus putih.
- ifa
ciptakan bait-bait paruh makna
berikan artian tanpa rupa
semu seakan nyata
pula sang pungguk rindukan rembulan
harap secercah sinar dalam kegelapan
bertemuan keriuhan sejuta bintang
kian tenggelam dalam pelukan sang malam
lena dalam sunyi
terasa ketenangan dalam setiap imaji
rajutan mimpi mengukir pesona tersendiri
meresap indah dalam sanubari
yakinkan pula ini suatu mimpi
yang hanya hadir dalam sebuah imaji
yang kan menghilang
ketika fajar mengantar sang pagi
rembulan pun pergi berganti mentari
indahnya satu imaji yang membuai rasa dalam angan, impian dan harapan.
:) makasih pujiannya, tapi kurasa itu tak pantas untukku. aku hanya anak yang gak lulus TK lagi belajar ngarang :)
malah sebaliknya aku sangat menyukai syairmu, kamu pintar mengolah kata. ajarin ya...
mmm... kamu minta pic-ku kan? tuh diatas hehe,,, cantik kan?
masa' aku dulu yg kirim, you first then me ok!
moga tali persahabatan kan terajut indah beri nuansa kasih sayang tulus putih.
- ifa
rindu sahabat dari ifa
To: galuh eko suroto
Sebuah makna yang tak dapat terungkap
ketika cinta menyapa rasa
manis namun lara
apa pula dunia
ketika jiwa terasa hampa
tertanam satu kata
mengapa???
ya mengapa???
mungkinkah ketulusan dapat terasa
pabila kepuraan mewarnai mega
nyata terlihat bagai maya
namun maya?
teragungkan bagai bunga dalam rumah kaca
ku tak ingkar akan cinta
ku tahu cinta itu awal segalanya
awal kebahagiaan.....
juga kedukaan
meski ku yakin
kedukaan itu kan tergantikan
pasti!
KEPAK MERPATI SIBAKKAN MAYA
COBA CARI ARTI SEBUAH KATA
RASA CINTA DALAM BELENGGU JIWA
AKANKAH MERONA
DALAM MURAMNYA ASA
:)
Perasaan... semua yang pernah tertulis bagaikan luapan emosi seolah banyak sekali cela disana, bahkan terkesan seperti satu ketidakpuasan, kekecewaan dan kesedihan mendalam.
Terus terang aku jadi penasaran sama kamu :)
tapi aku senang sekali bisa mengenalmu, mudah-mudahan "kau lah sahabat sejati" meski hanya dalam sebuah dunia yang orang bilang "internet dunia nyata tapi maya"
dalam senyum kumenyapa
warnai sunyi dengan sejuta pesona
rindu sahabat
- ifa
Sebuah makna yang tak dapat terungkap
ketika cinta menyapa rasa
manis namun lara
apa pula dunia
ketika jiwa terasa hampa
tertanam satu kata
mengapa???
ya mengapa???
mungkinkah ketulusan dapat terasa
pabila kepuraan mewarnai mega
nyata terlihat bagai maya
namun maya?
teragungkan bagai bunga dalam rumah kaca
ku tak ingkar akan cinta
ku tahu cinta itu awal segalanya
awal kebahagiaan.....
juga kedukaan
meski ku yakin
kedukaan itu kan tergantikan
pasti!
KEPAK MERPATI SIBAKKAN MAYA
COBA CARI ARTI SEBUAH KATA
RASA CINTA DALAM BELENGGU JIWA
AKANKAH MERONA
DALAM MURAMNYA ASA
:)
Perasaan... semua yang pernah tertulis bagaikan luapan emosi seolah banyak sekali cela disana, bahkan terkesan seperti satu ketidakpuasan, kekecewaan dan kesedihan mendalam.
Terus terang aku jadi penasaran sama kamu :)
tapi aku senang sekali bisa mengenalmu, mudah-mudahan "kau lah sahabat sejati" meski hanya dalam sebuah dunia yang orang bilang "internet dunia nyata tapi maya"
dalam senyum kumenyapa
warnai sunyi dengan sejuta pesona
rindu sahabat
- ifa
sepoiku
ketika angin berhembus keutara
serasa buaian indah didepan mata
mengalir dengan kesejukan terarah nyata
bersua dengan sebuah makna ribuan kata
akhirku tawa indahku nyata
terbawa dengan angin utara
menabur suka kesejukan rasa
dalam dambaan nada cinta
selaraskan dengan putihnya persahabatan
seiring nuansa yang kian berjalan
lembutkan rasa dalam setiap langkah beda
teriring sebuah embun di pagi buta
kutahtakan sebait kata kelembutan
resapi denga keangkuhan risau
dalam kelamku hadirkan acuhku
dalam tawaku hadirkan sepiku
dalam nuansaku hadirkan racauku
dalam jengahku hadirkan diamku
dalam imajiku hadirkan seribu semu
mawarku
semoga kau dapat angin utaraku
itulah nuansaku
dengan sebait embun kepagian
serasa buaian indah didepan mata
mengalir dengan kesejukan terarah nyata
bersua dengan sebuah makna ribuan kata
akhirku tawa indahku nyata
terbawa dengan angin utara
menabur suka kesejukan rasa
dalam dambaan nada cinta
selaraskan dengan putihnya persahabatan
seiring nuansa yang kian berjalan
lembutkan rasa dalam setiap langkah beda
teriring sebuah embun di pagi buta
kutahtakan sebait kata kelembutan
resapi denga keangkuhan risau
dalam kelamku hadirkan acuhku
dalam tawaku hadirkan sepiku
dalam nuansaku hadirkan racauku
dalam jengahku hadirkan diamku
dalam imajiku hadirkan seribu semu
mawarku
semoga kau dapat angin utaraku
itulah nuansaku
dengan sebait embun kepagian
03 April 2003
sunyi hati
kesunyian
kehampaan
dambakan kedamaian
ditengah rimbun padang ilalang
berdiam setangkai mawar bunga
coba beri keharuman warna
namun kini ia terluka
coba hadirkan kedamaian nuansa
kehampaan jiwa kian terasa
terdiam diantara jerit tawa
tersenyum diantara tangis dan canda
berdiri diantara rapuhnya dinding-dinding keangkuhan
inikah kepuraan???
ketika rasa terbakar teriknya mentari
ketika asa terhanyut sapuan angin
debu mengikis sejuta impian
gersang.....
namun hujanpun masih mengguyur
dan warna tak pernah luntur
wangi itu masih terasa
harum meski terselubung
apakah mawar kan senantiasa tegar diantara congkaknya rumput ilalang
tetap merona
dengan sejuta harum warna pesona
ataukah
kan hadir sebuah sapaan
beri artian dan makna kehidupan
tempatkan mawar dalam jambangan
kedamaian
atau mungkin,,,,
mawar kan layu
kering,,,,
berguguran oleh sapuan angin
mati.........
tinggalkan sejuta warna
sebarkan keharuman jiwa
salahkah hadirnya,,,,,,,,,,,
kehampaan
dambakan kedamaian
ditengah rimbun padang ilalang
berdiam setangkai mawar bunga
coba beri keharuman warna
namun kini ia terluka
coba hadirkan kedamaian nuansa
kehampaan jiwa kian terasa
terdiam diantara jerit tawa
tersenyum diantara tangis dan canda
berdiri diantara rapuhnya dinding-dinding keangkuhan
inikah kepuraan???
ketika rasa terbakar teriknya mentari
ketika asa terhanyut sapuan angin
debu mengikis sejuta impian
gersang.....
namun hujanpun masih mengguyur
dan warna tak pernah luntur
wangi itu masih terasa
harum meski terselubung
apakah mawar kan senantiasa tegar diantara congkaknya rumput ilalang
tetap merona
dengan sejuta harum warna pesona
ataukah
kan hadir sebuah sapaan
beri artian dan makna kehidupan
tempatkan mawar dalam jambangan
kedamaian
atau mungkin,,,,
mawar kan layu
kering,,,,
berguguran oleh sapuan angin
mati.........
tinggalkan sejuta warna
sebarkan keharuman jiwa
salahkah hadirnya,,,,,,,,,,,
Subscribe to:
Posts (Atom)